Wednesday, April 1, 2015

Pengertian Unsur Intrinsik & Ekstrinsik dalam Karya Sastra

Pengertian

Unsur intrinstik adalah unsur yang membangun suatu karya sastra yang terdapat/tertulis dalam karya sastra tersebut


Unsur intrinsik dan penjelasan

1. Alur

Adalah rangkaian peristiwa yang membentuk sebuah cerita

Bagian-bagian alur:


a. Tahap penyituasian atau pengantar/pengenalan

Tahap pembukaan cerita atau pemberian informasi awal, terutama berfungsi untuk melandasi cerita yang dikisahkan pada tahap berikutnya.

b. Tahap pemunculan konflik

Tahap awal munculnya konflik. Konflik dapat berkembang pada tahap berikutnya . Peristiwa-peristiwa yang menjadi inti cerita semakin mencengangkan dan menegangan.

c. Tahap klimaks

Konflik-konflik yang terjadi atau ditimpakan kepada para tokoh cerita mencapai titik intensitas puncak yang biasanya di alami oleh tokoh-tokoh utama.

d. Tahap peleraian

Penyelesaian pada klimaks , ketegangan di kendurkan , konflik-konflik tambahan di beri jalan keluar, kemudian cerita di akhiri, disesuaikan dengan tahap akhir di atas.

e. Tahap penyelesaian

Konflik sdah diatasi/diselesaikan oleh tokoh. Cerita dapatdi akhiri dengan gembira ata sedih.

2. Tokoh

Tokoh adalah pelaku pada sebuah cerita. Tiap-tiap tokoh biasanya memiliki watak , sikap, sifat dan kondisi fisik yang disebut dengan perwatakan/karakter. Dalam cerita terdapat tokoh protagonis (tokoh utama), antagonis (lawan tokoh protagonis) dan tokoh figuran / tokoh pendukung cerita.

3. Penokohan (perwatakan/karakterisasi)

Pemberian sifat pada pelaku-pelaku cerita. Sifat yang diberikan akan tercermin pada pikiran, ucapan, dan pandangan tokoh terhadap sesuatu.

         2 metode yang digunakan:

                         a. Metode analitik

Metode penokohan yang memaparkan atau menyebutkan sifat tokoh secara langsung, misal, pemarah, penakut, sombong, pemalu, keras kepala.

                         b. Metode dramatik

Metode penokohan yang tidak langsung memaparkan atau menggambarkan sifat tokoh melalui:

         1. Penggambaran fisik (berpakaian, postur tubuh, bentuk rambut, warna kulit)

         2. Penggambaran melalui cakapan yang dilakukan tokoh lain

         3. Teknik reaksi tokoh lain yang berupa pandangan, pendapat, sikap, komentar.

4. Latar

Latar merupakan keterangan yang menyebutkan waktu, ruang dan suasana terjadinya peristiwa pada sebuah karya sastra

Jenis-jenis latar :

          a. Latar waktu

Keterangan tentang kapan peristiwa itu terjadi . Misal, pagi,siang, sore, malam.

          b. Latar tempat

Keterangan tempat peristiwa itu terjadi. Misal di rumah, di sekolah.

          c. Latar suasana

Latar suasana menggambarkan peristiwa yang terjadi. Misal, gembira, sedih romantis.

5. Sudut pandang

Posisi pengarang pada sebuah cerita . Terdiri :

           a. Sudut pandang orang pertama

Menggunakan kata ganti “aku” sebagai pelaku utamanya.


           b. Sudut pandang orang ke dua

Menggunakan kata ganti “kamu” sebagai pelaku utamanya.

           c. Sudut pandang orang ke tiga

Menggunakan kata ganti “ia, dia, mereka” sebagai pelaku utamanya.

           d. Sudut pandang campuran

Menggunakan kata ganti “aku” dan “kamu” sebagai pelaku utamanya.

6. Tema

(Gagasan utama/pikiran pokok)

Tema merupakan pokok pembicaraan yang mendasari cerita. Tema bersifat menjiwai keseluruhan cerita dan mempunyai generalisasi yang umum, oleh karena itu, untuk menemukan tema sebuah karya fiksi harus disimpulkan dari seluruh cerita, tak hanya bagian-bagian tertentu dari cerita. Tema sebagai salah satu unsur karya fiksi sangat berkaitan erat dengan unsur-unsur yang lainnya.

7. Amanat

Pesan yang ingin disampaikan pengarang melalui karyanya kepada pembaca / pendengar. Pesan bisa berupa harapan, nasehat, kritik dan sebagainya.


Unsur ekstrinsik karya sastra adalah unsur- unsur yang berada di luar karya sastra, tetapi secara tidak langsung mempengaruhi karya sastra.

Menurut Welleck dan Warren (1956) bagian yang termasuk unsur ekstrinsik karya sastra adalah:\

1. Keadaan subjektivitas individu pengarang yang memiliki sikap, keyakinan dan pandangan hidup yang semuanya itu mempengaruhi penciptaan sebuah karya sastra.
2. Keadaan psikologis, baik psikologis pengarang, psikologis pembaca maupun penerapan prinsip psikologis dalam karya.
3. Keadaan lingkungan pengarang, baik sosial, ekonomi dan politik.
4. Pandangan hidup suatu bangsa, berbagai karya seni, agama dan lain- lain.

0 comments:

Post a Comment